|
Sumber: Google |
Konsep birokrasi menurut Max Weber
Birokrasi ialah alat kekuasaan bagi
yang menguasainya, dimana para pejabatnya secara bersama-sama berkepentingan
dalam kontinuitasnya. Weber memandang birokrasi sebagai artiumum, luas, serta
merupakan tipe birokrasi yang rasional. Weber berpendapat bahwa tidak
mungkinkita memahami setiap gejala kehidupan yang ada secara keseluruhan, sebab
yang mampu kita lakukanhanyalah memahami sebagian dari gejala tersebut. Satu
hal yang penting ialah memahami mengapabirokrasi itu bisa diterapkan dalam
kondisi organisasi negara tertentu. Dengan demikian tipe idealmemberikan
penjelasan kepada kita bahwa kita mengabstraksikan aspek-aspek yang amat
penting yangmembedakan antara kondisi organisasi tertentu dengan lainnya.
Tipe Birokrasi Ideal Menurut Max Webber
Max Weber menyadari
bahwa bentuk “birokrasi yang ideal” itu tidak ada dalam realita. Dia
menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai
landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam
kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak
organisasi besar sekarang ini. Max Weber menulis pada permulaan abad 19 dan
telah mengembangkan sebuah model struktural yang ia katakan sebagai alat yang
paling efisien bagi organisasi-organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Ia
menyebut struktur ideal ini sebagai birokrasi. Struktur tersebut ditandakan
dengan adanya pembagian kerja, sebuah hirarki wewenang yang jelas, prosedur
seleksi yang formal, peraturan yang rinci, serta hubungan yang tidak didasarkan
hubungan pribadi (impersonal). Gambaran Weber tentang birokrasi telah menjadi
prototipe rancangan bagi kebanyakan struktur organisasi yang sekarang ada.
Weber mengemukakan pokok-pokok
pikirannya tentang birokrasi dalam organisasi modern, sebagai suatu tipe khusus
sebuah struktur sebagi berikut:
1.
Pemerintahan yang bersih
atau memiliki aturan kegiatannya atau aktivitasnya dilakukan secara khusus atau
spesialisasi staf administrasi (tidak sama seperti bentuk tradisional dimana
penyerahan tugas-tugas dilakukan oleh pemimpin dan dapat dirubah kapan saja).
2.
Organisasi mengikuti
prinsip hirarki, sub-ordinat taat terhadap tata tertib atau kekuasaan, tetapi
memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat (berbeda dengan otoritas dalam
struktur tradisional).
3.
Maksud (intensial),
keputusan yang mengatur aturan yang abstrak, tindakan, dan keputusan selalu
stabil, mendalam, dan dapat dipahami. Ketetapannya terarsipakan secara permanen
(di dalam bentuk tradisional hukum bersifat kurang tegas atau tidak direkam
secara tertulis).
4.
Pengertian produksi atau
administrasi adalah sebagai akktifitas perkantoran. Kepemilikan pribadi
terpisah dari kepemilikan kantor (dinas).
5.
Pegawai diseleksi
berdasarkan tehnik kualifikasi bukan dipilih begitu saja tanpa spesialisasi
yang jelas. Mereka diberi kompensasi berupa imbalan dan penalti sesuai aturan.
6.
Jabatan pada organisasi
merupakan suatu karier yang permanen. Pegawai merupakan pekerja full-time dan
berpandangan ke depan kepada suatu kehidupan karier yang panjang. Sesudah
beberapa periode mereka mendapatkan kenaikan atau promosi jabatan dan
dilindungi dari pemecatan yang sewenang-wenang.
Gambaran tersebut di atas menurut
Weber merupakan tipe ideal dari birokrasi sebagai suatu model yang
disederhanakan (bukan suatu model yang dilebih-lebihkan) yang di fokuskan pada
sisi yang paling penting. Thompson (1967) mendukung pendapat Weber dengan
berpendapat bahwa tujuan hakiki dari administrasi adalah mengurangi ketidak
pastian, tetapi tidak pula mengurangi fleksibilitas organisasi. Weber menyadari
bahwa bentuk “birokrasi yang ideal” itu tidak ada dalam realita. Dia
menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai
landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam
kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak
organisasi besar sekarang ini.
Tipe Birokrasi Klasik Menurut Max Webber
Sebenarnya definisi awal birokrasi
menurut Max Weber adalah berbeza dengan pandangan mengenai birokrasi yang ada
pada hari ini. Dari segi konsep, Weber merujuk birokrasi sebagai satu jenis
struktur pentadbiran yang dibangunkan dalam satu pertubuhan dimana adanya
autoriti “rasional-sah” (Scott, 2003). Weber menerangkan jenis birokrasi yang
ideal dari sudut yang positif, beliau menganggap organisasi birokrasi adalah
organisasi yang lebih rasional dan lebih cekap. Jenis birokrasi yang ideal
termasuklah tidak ada jenis autoriti atau perhubungan yang lain, tidak
mempunyai persahabatan dan permusuhan, tidak mempunyai komplot, dan tidak
mempunyai badan jawatankuasa. Sesuatu birokrasi yang dikatakan ideal hanya
wujud dimana individu memberi dan menerima arahan sebagai satu peraturan dalam
sistem rasional.
Weber juga berhujah bahawa jenis
birokrasi yang ideal memerlukan alat pentadbiran yang sukar, sifat-sifat alat
pentadbiran ini termasuklah ketepatan, kepantasan, tidak ada kekaburan,
mempunyai pertimbangan, mengetepikan kepentingan, tidak ada perselisihan,
langkah penjimatan, berkesinambungan dan kesepakatan. Beliau juga mengatakan
bahawa organisasi tidak dapat dielakkan dari berubah ke arah jenis ideal yang
dikatakan olehnya dalam pencarian proses kecekapan yang sangat berkesan (Sims
et al., 1995).
Max Weber melihat teori birokrasi
dari pelbagai dimensi. Kertas kerja individu ini akan menghuraikan mengenai
teori birokrasi ini, huraian ini meliputi idea-idea yang dikemukakan oleh Max
Weber mengenai teori birokrasi seperti tipologi autoriti dan karekteristik
organisasi jenis birokrasi. Seterusnya huraian kertas kerja individu ini
menyentuh mengenai objektif, kekuatan dan kekurangan teori ini.
Birokrasi ialah alat kekuasaan bagi
yang menguasainya, dimana para pejabatnya secara bersama-sama berkepentingan
dalam kontinuitasnya. Weber memandang birokrasi sebagai arti umum, luas, serta
merupakan tipe birokrasi yang rasional. Weber berpendapat bahwa tidak mungkin
kita memahami setiap gejala kehidupan yang ada secara keseluruhan, sebab yang
mampu kita lakukan hanyalah memahami sebagian dari gejala tersebut. Satu hal
yang penting ialah memahami mengapa birokrasi itu bisa diterapkan dalam kondisi
organisasi negara tertentu. Dengan demikian tipe ideal memberikan penjelasan
kepada kita bahwa kita mengabstraksikan aspek-aspek yang amat penting yang
membedakan antara kondisi organisasi tertentu dengan lainnya.
Menurut weber, proses semacam ini
bukan menunjukkan objektivitas dari esensi birokrasi, dan bukan pula mampu
menghasilkan suatu deskripsi yang benar dari konsep birokrasi secara
keseluruhan, tetapi hanya sebagai suatu konstruksi yang bisa menjawab suatu
masalah tertentu pada kondisi waktu dan tempat tertentu.
Comments
Post a Comment