Skip to main content

PEMANASAN GLOBAL


BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Di zaman yang serba modern ini, banyak dijumpai industri-industri yang bergerak dalam berbagai bidang. Industri tersebut bergerak dalam skala besar maupun kecil yang menampung banyak karyawan dengan latar belakang ekonomi yang berbeda. Mayoritas dari mereka memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Sehingga, dengan adanya industri tersebut dapat menjadi penopang ekonomi bagi mereka yang membutuhkan.
Banyak negara maju dan negara berkembang yang menjadikan industri sebagai penyangga ekonomi terbesar bagi rakyatnya. Karena, industri memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian dunia yang selalu mengalami siklus. Contohnya adalah Indonesia, yang menjadikan pula industri sebagai penopang ekonomi bagi rakyat yang menganggur dan miskin.
Selain menolong keadaaan, industri mempunyai kontribusi yang besar dalam pemanasan global. Industri merupakan pemasok emisi gas rumah kaca terbesar, selain kendaraan bermotor dan gas pembakaran lainnya (Industri menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global).

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini, sebagai berikut :
ü Bagaimana pengaruh industrialisasi terhadap pemanasan global (perubahan iklim)?
ü Bagaimana dampak adanya pemanasan global terhadap kesehatan manusia?
ü Bagaimana solusi dalam meminimalkan pemanasan global?




1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, sebagai berikut :
ü Untuk mengetahui pengaruh industri terhadap pemanasan global (perubahan iklim)
ü Untuk mengetahui dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia
ü Untuk mengetahui solusi dalam meminimalisir pemanasan global

1.4  Manfaat Penulisan
Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis.
a.         Manfaat teoritis
ü  Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pemanasan global.
b.         Manfaat praktis
ü  Hasil penulisan ini dapat dijadikan pedoman maupun masukan dalam menangani isu pemanasan global.
ü  Hasil penulisan ini dapat dijadikan himbauan, masukan, dan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya menjaga bumi dan lingkungannya dari berbagai dampak yang ditimbulkan akibat adanya pemanasan global.











BAB II
PERMASALAHAN

2.1 Gejala Pemanasan Global

Dewasa ini dunia sedang marak membicarakan isu perubahan iklim yang terjadi di bumi. Perubahan iklim di dunia sejalan dengan pemanasan global yang terjadi akibat aktivitas manusia di seluruh dunia. Aktivitas manusia yang dimaksud adalah kegiatan industri yang merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global. Mengapa? Karena kegiatan industri merupakan salah satu pemasok gas karbon dioksida sisa hasil pembakaran ke udara yang terbesar dan lambat laun akan merusak lapisan ozon yang merupakan selimut pelindung bumi dari paparan sinar UV.
Pemanasan global adalah kenaikan suhu permukaan bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang dikenal sebagai gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas sehingga penyebabkan terjadi kenaikan suhu bumi dan menimbulkan berbagai macam dampak terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi.
Pemanasan global merupakan salah satu krisis yang sedang dihadapi dunia. Fenomena di mana suhu bumi secara bertahap memanas hingga mencapai titik yang mengganggu keseimbangan global. Pemanasan global seiiring dengan perubahan iklim tentunya. Pemanasan global dapat menjadikan kutub es di utara dan selatan mencair dan meningkatkan volume air laut. Hal ini bisa membanjiri garis pantai dunia dan menurunkan salinitas atau besarnya kadar garam lautan. Hal ini bisa mengganggu arus laut yang mengatur suhu di seluruh dunia, yang menyebabkan perubahan drastis pada iklim setempat (perubahan iklim).

2.2  Faktor Penyebab Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Pemanasan global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yang terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia, kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon, yang terutama adalah karbon dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi, gas dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.
Sepanjang seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar 70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.

2.3   Penyebab  Perubahan Iklim
Para ahli menyatakan bahwa penyebab utama terjadinya perubahan iklim adalah terjadinya pemanasan global akibat gas rumah kaca (GRK). Hal yang menyebabkan emisi GRK menjadi masalah yang besar adalah karena dalam jangka panjang, bumi harus melepaskan energi dengan laju yang sama ketika bumi menerima energi dari matahari. Selubung GRK yang lebih tebal akan membantu untuk mengurangi hilangnya energi ke angkasa, sehingga sistem iklim harus menyesuaikan diri untuk mengembalikan keseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar. Proses ini disebut sebagai “efek GRK yang semakin besar”. Meningkatnya pemanasan, sebelas dari dua belas tahun terakhir merupakan tahun-tahun terhangat dalam temperatur permukaan global sejak 1850. Tingkat pemanasan rata-rata selama lima puluh tahun terakhir hampir dua kali lipat dari rata-rata seratus tahun terakhir. Temperatur rata-rata global naik sebesar 0.74°C selama abad ke-20, Diana pemanasan lebih dirasakan pada daerah daratan daripada lautan.
Jumlah karbondioksida yang lebih banyak di atmosfer Karbondioksida adalah penyebab palang dominan terhadap adanya perubahan Lim saat ini dan konsentrasinya di atmosfer telah naik dari masa pra-industri yaitu 278 ppm (parts-permillion) menjadi 379 ppm pada tahun 2005.
Lebih banyak air, tetapi penyebarannya tidak merata Adanya peningkatan presipitasi pada beberapa dekade terakhir telah diamati di bagian Timur Amerika Utara dan Amerika Selatan, Eropa Utara, Asia Utara serta Asia Tengah. Akan tetapi pada daerah Sahel, Mediteranian, Afrika Selatan dan sebagian Asia Selatan mengalami pengurangan presipitasi. Sejak tahun 1970 telah terjadi kekeringan yang lebih kuat dan lebih lama.

2.4   Proses Terjadinya Pemanasan Global dan Perubahan Iklim
Proses terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim, yaitu:
1.      Ketika sinar matahari memasuki atmosfir bumi, sinar matahari tersebut harus melalui lapisan gas rumah kaca. Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tumbuhan, tanah, air, dan komponen ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar matahari tersebut. Sisanya akan dipantulkan kembali ke atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke angkasa, tetapi sebagian lagi terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfir dan dikembalikan ke bumi sehingga dikenal dengan nama efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan mencairnya bongkah-bongkah es di kutub. Bila dibiarkan terus-menerus permukaan air laut akan  naik yang menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah tepi pantai.
2.      Perubahan iklim terjadi akibat lapisan ozon yang semakin menipis yang di sebabkan oleh adanya radiasi matahari atau terperangkapnya panas matahari yang disebabkan oleh gas efek rumah kaca yang salah satunya gas cloro floro carbon atau biasanya.


A. Hubungan antara  pemanasan global dan perubahan iklim
Pemanasan global pada dasarnya adalah peningkatan suhu rata-rata udara di permukaan bumi. Di sisi lain, iklim sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter iklim seperti kecepatan dan arah angin yang sangat dipengaruhi oleh tekanan udara dan suhu udara, selain kelembaban udara dan curah hujan yang dipengaruhi oleh radiasi matahari. Dengan terjadinya pemanasan global, berbagai parameter iklim akan terganggu sehingga secara jangka panjang iklim akan mengalami perubahan yang bersifat permanen.  

B. Dampak  pemanasan global dan perubahan iklim
Beberapa dampak dari pemanasan global:
a.       Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris menemukan bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke depan. Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini. Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja akan memicu kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.
b.      Wabah
Menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah penyakit. Berbagai virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus yang tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar ke daerah lain. Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan bahwa “Dalam kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6 persen dalam penyebaran penyakit.



c.       Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan dengan logika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar yang menimpa berbagai belahan dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan bahwa frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.
d.      Pencairan es di kutub
Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan daerah Antartika (Kutub Selatan).Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar dua sampai tiga kali lipat. Es di kutub memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Jika es mencair, pulau-pulau yang berada di bawah permukaan laut akan terancam bahaya. Kota-kota seperti Shanghai dan negara kepulauan Maladewa adalah beberapa tempat yang akan terpapar risiko tertinggi dalam skenario seperti itu. Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland. Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.
e.       Kabut asap (smog)
Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi kabut asap di atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan menyebabkan penyakit dan kematian.Kabut asap juga mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi kehidupan.


2.5   Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan Manusia
Saat pemanasan global terjadi dan iklim di bumi menjadi lebih panas, para ilmuwan memprediksi akan banyak orang meninggal karena gelombang panas seperti yang terjadi pada musim panas Eropa pada tahun 2003 yang lalu, dimana tercatat sekitar 35.000 orang meninggal dunia. Selain itu, iklim yang panas ini membuat wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis semakin meluas dan kemungkinan dapat berpindah tempat ke daerah yang dulunya dingin dan subtropis seperti Eropa dan Amerika. Pemanasan global dengan segala kompleksitas permasalahannya telah diuraikan dengan jelas.
Namun, secara spesifik akibat pemanasan global tersebut dapat diidentifikasi dampak langsung terhadap kesehatan manusia secara umum, yaitu :
1.        Sesuai teori Blum (1974), bahwa di antara keempat faktor yang mempengaruhi
derajat
/ status kesehatan individu maupun masyarakat, maka faktor lingkungan
memberikan kontribusi terbesar terhadap terjadinya penyakit pada manusia. Perubahan
cuaca dan iklim dunia akibat pemanasan global secara langsung dapat mempengaruhi kondisi lingkungan tempat manusia tinggal. Curah hujan yang tinggi bisa menstimulasi pertumbuhan vektor yang tak terkendali beberapa penyakit infeksi menular seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan malaria. Saat ini, 45% penduduk dunia tinggal di daerah yang rawan terhadap nyamuk pembawa penyakit malaria dan persentase ini akan semakin meningkat menjadi 60% jika suhu meningkat.
2.        Meningkatnya suhu bumi akan semakin meningkatnya risiko terjadinya kematian akibat stress panas (heatstroke) pada manusia, seperti yang dapat kita saksikan saat musim haji di Saudi Arabia yang kebetulan bersamaan dengan terjadinya musim panas dan wilayah benua Afrika.
3.        Meningkatnya suhu bumi akan semakin meningkatkan insidensi penyakit-penyakit alergi (hipersensitivitas) karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, sporamold, dan serbuk sari tanaman. Padahal penyakit alergi merupakan penyakit yang sangat sulit untuk disembuhkan sehingga dapat meningkatkan biaya kesehatan dan perawatan kesehatan masyarakat akibat penyakit tersebut.
4.        Meningkatnya insidensi penyakit penyakit tropikal khas lainnya seperti demam kuning (yellow fever), encephalitis, dan meningitis. Penyakit-penyakit tersebut sangat rawan terjadi pada usia anak-anak sehingga secara langsung pemanasan global merupakan ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak usia balita.
5.        Selain penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas, banyak ilmuwan memprediksikan akan muncul berbagai penyakit baru yang tidak diketahui sebelumnya dan belum ada obatnya seperti SARS, aviant influenza (flu burung),
Penyakit-penyakit tersebut kini rawan menjadi penyebab kematian umat manusia di muka bumi selain kematian akibat bencana alam.
1.      Buruk untuk jantung
Pemanasan global membuat suhu udara bertambah panas, sehingga dapat menyebabkan penambahan polusi. Kenaikan tingkat polusi ini yang berefek buruk pada jantung. Selain itu, penelitian juga membuktikan suhu yang lebih tinggi dan kerusakan ozon dapat membuat kesehatan jantung memburuk. Hal ini dikaitkan suhu udara yang tinggi dengan penurunan denyut jantung.
2.      Lebih mudah terkena alergi
Studi menunjukkan alergi meningkat di negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat, yang kemudian dikaitkan dengan meningkatnya kadar karbon dioksida dan suhu yang lebih panas. Alergi yang dimaksudkan dapat merupakan reaksi terhadap serbuk bunga (pollen) yang diproduksi lebih banyak karena suhu yang bertambah panas. Namun sebuah studi juga mengatakan sensitivitas terhadap serbuk bunga juga meningkat. Perubahan iklim juga menambah panjang musim berbunga sehingga berakibat lebih buruk terhadap alergi.
3.      Peristiwa alam ekstrim
Pemanasan global dapat meningkatkan terjadinya peristiwa alam ekstrim, seperti banjir dan badai besar, tsunami sehingga memperbanyak angka kematian. Selain itu dengan semakin meningkatnya peristiwa alam ektrim, maka semakin banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal. Hal ini membuat daya tahan tubuh biasanya melemah dan mudah terkena penyakit.
4.      Kekeringan
Perubahan iklim membuat musim kemarau lebih panas dan kering sehingga kekeringan lebih banyak terjadi. Padahal air salah satu unsur yang penting untuk menunjang kesehatan. Dengan berkurangnya air, maka terjadi gangguan kesehatan. Air juga berguna untuk pertanian yang menghasilkan pangan. Karena kekeringan, pangan sulit diproduksi dan menyebabkan kesehatan terganggu.
5.      Pertumbuhan bakteri
Pemanasan global juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya di laut. Debu dari tanah yang tertiup ke laut meningkatkan kadar besi ke laut dan membuat bakteri berkembang biak semakin subur. Sebuah studi di American Association untuk Advancement of Science mengatakan debu memicu pertumbuhan vibrio, yaitu bakteri laut yang menyebabkan gastroenteritis dan penyakit menular pada manusia.
6.      Penyebaran penyakit
Peningkatan panas dan curah hujan yang diakibatkan perubahan iklim membuat penyakit lebih mudah untuk menyebar. Terutama penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bertumbuhannya dipengaruhi cuaca dan suhu udara. Seperti malaria, kemungkinannya lebih tersebar ke daerah-daerah baru dipicu oleh suhu udara yang meningkat. Curah hujan juga diduga sebagai faktor yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air mudah menyebar. Terutama penyakit yang dibawa oleh serangga.

2.6 Solusi dalam Meminimalkan Pemanasan Global
Telah kita ketahui bahwa pemanasan global sangat berdampak pada kelangsungan hidup manusia, salah saatnya dari segi kesehatan. Dampak yang ditimbulkan pun tidak tanggung-tanggung seperti yang dijelaskan di atas. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan langkah-langkah pasti agar dapat meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global.  Pemanasan global dapat diminimalkan dengan cara perilaku kita sehari-hari. Selain itu, keberhasilan solusi pemanasan global tidak terlepas dari peraturan dan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah dalam mengurangi dampak pemanasan global.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam mengurangi dampak pemanasan global.
1.        Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan penghijauan di lahan – lahan kritis. Tumbuhan hijau memiliki peran dalam proses fotosintesis, dalam proses ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Akumulsi gas – gas karbon di atmosfer dapat dikurangi.
2.        Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif, guna mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil. Emisi gas karbon yang terakumulasi ke atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Kita mengenal bahwa paling banyak mesin kendaraan dan industri digerakkan oleh mesin yang menggunakan bahan bakar fosil. Karena itu, diupayakan sumber energi lain yang aman dari emisi gas – gas ini, misalnya energi matahari, air, angin, bioenergi, energi geothermal.
3.        Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon. Karena itu sebaiknya diganti dengan gas. Biogas menjadi hal yang baik dan perlu dikembangkan, misalnya dari sampah organik.








BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Pertumbuhan industri yang semakin pesat di zaman modern ini memiliki dampak positif maupun negatif dalam kehidupan manusia. Dampak positif di antaranya dapat menolong keadaan. Artinya, industri yang digadang – gadang sebagai sektor penopang perekonomian terbesar dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan yang terjadi di suatu negara, Indonesia salah satunya.
Sehingga, untuk mengentaskan pengangguran dan kemiskinan secara besar – besaran, berarti industri akan semakin ditingkatkan. Padahal dalam satu industri saja mempunyai kontribusi besar dalam meningkatkan pemanasan global. Apalagi industri yang semakin digalakkan lagi, menjadikan bumi sebagai sasaran tepat objek pemanasan global. Adanya pemanasan global berdampak pada kelangsungan hidup manusia, salah satunya dari segi kesehatan. Dampak yang ditimbulkan sangat drastis. Pasalnya, dampak tersebut menyerang siapa saja, sampai akhirnya menimbulkan kematian. Tentunya hal itu akan berpengaruh terhadap SDM yang semakin menipis.
Dampak besar adanya pemanasan global dapat diminimalkan dengan langkah nyata yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menanam pohon di lokasi yang tandus, tidak berlebihan dalam menggunakan bahan bakar, mendaur ulang barang bekas serta efisiensi energi, dan yang paling penting penanaman kesadaran pentingnya menjaga lingkungan.

3.2  Saran
Dengan upaya meminimalkan dampak pemanasan global yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, akan menjadikan dampak tidak terlalu berarti dalam kelangsungan hidup manusia di muka bumi. Dimulai dengan langkah kecil tapi pasti, akan membuahkan hasil yang akan mengurangi dampak pemanasan global, terutama dari aspek kesehatan manusia.

DAFTAR PUSTAKA






Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH PENGETAHUAN DASAR KOMPUTER

PENGETAHUAN DASAR KOMPUTER DISUSUN OLEH:               NAMA              :                NPM                  :                MK                    : APLIKASI KOMPUTER               DOSEN             :                                       , M.Kom               PRODI              : AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Pengetahuan Dasar Komputer”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Komputer adalah alat yang digunakan untuk membantu pekerjaan manusia, misalnya mulai dari mengerjakan pekerjaan kampus, sekolah, kantor, multimedia, bahkan hiburan. Dengan demikian, jelas bahwa untuk bekerja, komputer memerlukan instruksi dari pengguna yang kemudian disebut sebagai brainware. Manusia melakukan interaksi dengan ko

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA TK AL- REZA

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA TK AL- REZA DISUSUN OLEH: NAMA              :          NPM                 :          DOSEN             :           PRODI              :         PG-PAUD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN 2019 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warohmatullahi wabaraokatuh Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat melaksanakan observasi dan menulis laporan hasil observasi tepat pada waktunya. Dan ucapan terimakasih kepada ibu Berliantika Putri Aswir, M.Pd. Kons, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah yang sudah memberikan tugas kepada saya agar dapat mengobservasi secara langsung di lembaga TK. Laporan ini merupakan hasil observasi saya dari TK AL-REZA. Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang Semua pihak yang tidak bisa disebutk

makalah Perencanaan karangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1     Latar Belakang google Perencanaan karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang pengarang untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan masalah, mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan hingga akhir penulisan. Perencanaan karangan penting dibuat agar karangan dapat terstruksur dengan baik, menarik para pembaca dan mudah dipahami. Jika perencanaan karangan tidak dibuat maka pengarang akan mengalami kesulitan dalam penulisan, apalagi dalam penulisan karangan formal seperti makalah penelitian, skripsi, tesis dan disertasi, atau karangan ilmiah lainnya menuntut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan pembuatannya, maka diperlukan perencanaan karangan yang terdiri atas beberapa tahapan penulisan. Oleh karena itu, melihat pentingnya pembuatan perencanaan karangan sebelum membuat karangan, maka tim penulis tertarik untuk membahas perencanaan karangan lebih