Skip to main content

MAKALAH PENCEMARAN UDARA


PENCEMARAN UDARA


DISUSUN
OLEH:



              NAMA            
              NPM                
              MK                   : EKOLOGI
              DOSEN            : , M.Pd
              PRODI             : PEND. GEOGRAFI











FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Pencemaran Udara” dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan kami juga berterima kasih pada dosen mata kuliah yang telah membimbing penyusunan makalah ini.
Kami berharap makalah ini berguna dalam menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Pencemaran Udara. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik serta saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Matangglumpangdua,  12 September 2019


Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................      i
DAFTAR ISI.................................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................      1
A. Latar Belakang.................................................................................      1
B. Rumusan Masalah............................................................................      1
C. Tujuan..............................................................................................      2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................      3
A. Pengertian Pencemaran Udara.........................................................      3
B. Faktor-Faktor Pencemaran Udara....................................................      5
C. Ciri-Ciri Udara Terkontaminasi Polusi.............................................     
D. Analisis Dampak Pencemaran Udara...............................................     
E. Solusi untuk Mencegah Pencemaran Udara.....................................     
BAB III PENUTUP......................................................................................      15
A. Kesimpulan......................................................................................      15
B. Saran................................................................................................      15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................      iii




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber: Google

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran yang terjadi adalah akibat dari aktivitas yang dilakukan manusia. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika terkontaminasi oleh bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada makhluk hidup yang ada di dalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Di samping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus meningkat, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:
1.      Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun jumlahnya.
2.      Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan.
3.      Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran. Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Pernah terjadi bencana lingkungan seperti sampah, banjir dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat pencemaran dapat di minimalisasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah: 
  1. Apa saja penyebab dari pencemaran udara ?
  2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan manusia?
  3. Adakah cara untuk mencegah dan menaggulangi terjadinya pencemaran udara?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia juga cara mencegah dan menanggulanginya.
2.      Dapat mengetahui lebih dalam tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya juga cara mencegah dan menanggulanginya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Udara
Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan sebagai keadaan atmosfer, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup, merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara.
Sedangkan menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material karena ulah manusia (man made).
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27)
Jadi, pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution).
Umumnya,  polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).

B.   Faktor-Faktor Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1.      Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam
Contoh :
a.         Abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
b.        Gas-gas vulkanik
c.         Debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
d.        Bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik
2.    Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia
Contoh :
a.         Hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
b.        Bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan  anorganik
c.         Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
d.        Pembakaran sampah rumah tangga
e.         Pembakaran hutan
C. Ciri-ciri Udara Terkontaminasi Polusi
Saat ini, kadar oksigen di udara mulai berkurang akibat aktivitas yang dilakukan oleh manusia, seperti membakar sampah, dan penggunaan alat-alat tertentu, seperti AC dan lemari pendingin yang menggunakan CFC. Hal-hal tersebut membuat udara tercemar karena mengandung zat-zat polutan berbahaya.



Adapun ciri-ciri udara yang tercemar adalah sebagai berikut.
1.      Kadar Karbon Dioksida Tinggi
Saat menghirup udara yang baik, kita akan merasa segar karena kandungan oksigennya yang tinggi. Tetapi saat menghirup udara yang tercemar, kita akan merasa sesak napas karena kadar karbon dioksidanya sangat tinggi.
2.      Berwarna
Udara yang baik tidak dapat dilihat karena tidak berwarna. Tetapi jika sudah tercemar, udara tersebut akan berwarna hitam keabu-abuan karena mengandung zat-zat polutan berbahaya yang bercampur dengan oksigen.
3.      Berbau
Udara yang segar tidak akan memiliki bau dan tidak akan menyesakkan napas saat dihirup. Tetapi lainnya halnya dengan udara yang tercemar. Saat dihirup, udara tercemar akan menyesakkan napas dan berbau tidak sedap karena mengandung zat-zat polutan berbahaya.
4.      Pengap
Saat merasa pengap, berarti kita sedang berada di lingkungan yang udaranya tercemar. Udara yang pengap ditandai dengan meningkatnya suhu karena adanya gas hasil pembakaran yang bercampur dengan gas pembuangan.
5.      Menyebabkan Iritasi Mata
Biasanya saat berada di lingkungan yang udaranya tercemar, mata akan menjadi merah. Hal ini terjadi karena udara mengandung zat-zat polutan yang berbahaya bagi kesehatan.

D. Analisis Dampak Pencemaran Udara
1.      Kesehatan
Pencemaran udara dapat berdampak pada kesehatan , dampak yang umum yang sering dijumpai adalah gangguan pada saluran pernafasan seperti : asma, bronkitis, dan gangguan pernafasan ainnya.
2.      Tanaman
Selain berdampak pada kesehatan, pencemaran udara juga berdampak terhadap tanaman.  Tanaman yang hidup di lingkungan dengan daerah pencemaran udara tinggi akan terganggu pertumbuhannya dan rawan terhadap penyakit. Penyakit yang umumnya menyerang tumbuhan akibat pencemaran udara, antara lain bintik hitam, nekrosis dan klorosis.
3.      Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
a.         Mempengaruhi kualitas air permukaan
b.        Merusak tanaman
c.         Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
d.        Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
4.      Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
5.      Dampak dari pemanasan global adalah:
a.         Peningkatan suhu rata-rata bumi
b.         Pencairan es di kutub
c.         Perubahan iklim regional dan global
d.        Perubahan siklus hidup flora dan fauna
6.      Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

E. Solusi dalam Mengatasi Pencemaran Udara
Masalah pencemaran udara dari sektor transportasi, sudah saatnya mendapat perhatian yang serius. Seperti juga keseriusan untuk mendapatkan sistem transportasi yang lebih baik, efisien, murah dan nyaman. Sektor transportasi di Indonesia telah menjadi kontributor utama pencemaran udara, khususnya untuk jenis-jenis pencemar: Karbon monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx), Hidrokarbon (HC), timah hitam (Pb), dan Karbon dioksida (CO2), yang semuanya itu bukan hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi juga mengancam lingkungan, bahkan lingkungan global. Berbagai strategi perlu segera dirumuskan untuk menanggulangi masalah tersebut.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya.
1.      Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
2.      Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
3.      Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
4.      Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan "polisi tidur" justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju
5.      Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain
6.      Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
Beberapa program pemerintah yang ditujukan untuk menangani masalah pencemaran udara sektor transportasi dalam rangka pengendalian polusi udara di wilayah Indonesia antara lain:
1.      Car Free Day
Seperti kita tahu, untuk menambah gaung kampanye mengurangi emisi atau pencemaran udara, beberapa kota besar seperti DKI Jakarta telah menerapkan program “Car Free Day”. Memang, setidaknya ada dua hal yang bisa ditarik manfaatnya dari program ini.
Pertama, sosialisasi perlunya lingkungan sehat. Dengan “Car Free Day’’ masyarakat dapat berolahraga dan berjalan kaki di kawasan bebas kendaraan bermotor itu sekaligus mengurangi tingkat polusi yang semakin parah sejalan dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor semakin signifikan setiap bulan. Meskipun tidak mudah menyukseskan program ini, namun “Car Free Day’’ sangat positif untuk ditindaklanjuti agar permasalahan polusi udara tidak semakin mengerikan sekaligus mengancam kesehatan masyarakat di Ibukota khususnya. Semakin banyak yang mendukung “Car Free Day’’ berarti jumlah kendaraan akan berkurang dan otomatis polusi udara juga ikut berkurang.
Kedua, lewat program “Car Free Day’’ bisa menyadarkan masyarakat untuk menggunakan alternatif baru dalam bidang transportasi, seperti menggunakan kendaraan bus umum atau dengan jarak dekat dengan berjalan kaki saja, begitu pula anak-anak sekolah. Dengan demikian jumlah kendaraan bermotor di jalan raya berkurang.
2.      Fun Bike
Fun Bike merupakan kegiatan lanjutan dari upaya Car Free Day. Penggunaan sepeda sebagai alat transportasi yang aman tanpa bahan bakar serta merupakan salah satu sarana penunjang kesehatan khususnya sebagai sarana sehat untuk berolahraga. Kegiatan Funbike telah terselenggara dibeberapa daerah Indonesia.
3.      Langit Biru
Langit Biru merupakan penghargaan untuk kota dengan udara terbersih di Indonesia. Dengan program langit biru yang dibuat Kementerian Negara Lingkungan Hidup ini, kota-kota dinilai berdasarkan kualitas udara perkotaan. Tujuan program langit biru adalah mendorong peningkatan kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara, terutama yang bersumber dari kendaraan bermotor melalui penerapan transportasi berkelanjutan.
Pemilihan kota berkualitas terbaik, sebagai penerima penghargaan Langit Biru, didasarkan 4 parameter utama dan tambahan. Parameter utama penilaian udara tebersih antara lain manajemen lalu lintas, kualitas bahan bakar, hasil uji emisi kendaraan, dan kualitas udara di jalan raya masing-masing kota.



BAB III
 PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran adalah peristiwa berubahnya keadaan alam karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu, salah satunya adalah pencemaran udara, pencemaran ini dapat menimbulkan gangguan ringan dan berat terhadap mutu lingkungan hidup manusia. Antara lain penyebab pencemaran udara adalah adanya kegiatan industri, kegiatan pertambangan dan kegiatan transportasi. Cara untuk mengendalikan pencemaran udara salah satunya adalah mengembangkan aturan nilai ambang batas limbah maksimum yang masih boleh di buang ke lingkungan hidup dan tidak melebihi kemampuan lingkungan alam untuk mencerna limbah-limbah tersebut.
Adapun cara mengatasi pencemaran udara antara lain memperkecil penghamburan dan penggunaan energi di pabrik dan mobil dan menggunakan kendaraan yang irit bahan bakar. Dan juga ada dampak-dampak dari pencemaran udara antara lain dampak positifnya menghasilkan karbon dioksida (CO2) untuk tumbuhan berfotosintetis yang dapat menghasilkan oksigen (O2), dampak negatifnya dapat menimbulkan gangguan pernafasan. Untuk itu kita harus menjaga lingkungan, terutama udara sekitar agar tidak tercemar dan terjadi polusi udara.

B. Saran
Pencemaran udara memiliki dampak yang sangat membahayakan kehidupan di bumi, dampak yang terjadi tidak hanya bagi manusia, hewan  dan tumbuhan saja tetapi juga kepada lapisan ozon bumi.
Jika melihat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara maka sebaiknya perlunya pengetahuan yang mendalam terhadap pencemaran udara. Perlunya pengetahuan tentang cara – cara mencegah serta menanggulangi efek dari pencemaran lingkungan perlu dipelajari dengan seksama. Hal ini dilakukan agar dampak yang terjadi akibat pencemaran udara dapat di tanggulangi dan di cegah sedini mungkin.


DAFTAR PUSTAKA

Ekasatya N, 1991 Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Lingkungan,Departemen Perindustrian R.I, Jakarta.
elearning.usu.ac.id pencemaran udara
id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_ozon.
Joseph M, Patula (1989). The Object of Environmental Ethics, dalam Environmental
Mahida, U.N, 1981, Pencemaran Udara dan Pemanfaatan Limbah Industri,diterjemahkan oleh Prof. DR.Ir. Otto Soemarsoto, Penerbit C.V. Rajawali, Jakarta.
Management, An International Journal for Decision Makers and Scientists, Vol 13, Number 3, p. 273.
Saeni (1989), Kimia Lingkungan, PAU-IPB Bogor.
Wisaksono, W dkk (1981), Peranan Analisa Kimia Dalam Menunjang Masalah lingkungan Hidup, Seminar Nasional Metode Analisa Kimia, Bandung.


Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH PENGETAHUAN DASAR KOMPUTER

PENGETAHUAN DASAR KOMPUTER DISUSUN OLEH:               NAMA              :                NPM                  :                MK                    : APLIKASI KOMPUTER               DOSEN             :                                       , M.Kom            ...

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA TK AL- REZA

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA TK AL- REZA DISUSUN OLEH: NAMA              :          NPM                 :          DOSEN             :           PRODI              :         PG-PAUD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN 2019 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warohmatullahi wabaraokatuh Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat melaksanakan observasi dan menulis laporan hasil observasi tepat pada waktunya. Dan ucapan terimakasi...

STUDI KASUS MISKOMUNIKASI ANTARA PIMPINAN DAN KARYAWAN PT CAHAYA MITRA UTAMA

STUDI KASUS MISKOMUNIKASI ANTARA PIMPINAN DAN KARYAWAN PT CAHAYA MITRA UTAMA DISUSUN OLEH : NAMA            :  NPM                :  MK                  : KEPEMIMPINAN PRODI            : ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN 2019 Studi Kasus : Miskomunikasi antara pimpinan dan karyawan PT Cahaya Mitra Utama Miskomunikasi adalah salah satu akibat dari proses komunikasi yang tidak bisa diterima baik oleh kedua pihak, yang menyebabkan tujuan atau misi dari komunikasi tersebut tidak tercapai. Miskomunikasi biasa terjadi pada komunikasi antara kedua pihak. Miskomunikasi biasanya dikarenakan salah satu pihak tidak mengerti de...