MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
TEORI ESTIMASI PRODUKSI
DISUSUN
OLEH:
NAMA :
NPM :
MK : EKONOMI MANAJERIAL
PRODI : ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ALMUSLIM
BIREUEN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke
hadirat Allah SWT, oleh karena berkat izin-Nya, karunia-Nya, dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dengan judul “Teori Estimasi Produksi” dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini
penyusun banyak mengalami kesulitan dan hambatan, tetapi karena adanya niat dan
usaha serta tujuan untuk membangun diri sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan. Oleh
sebab itu, penyusun mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi
kesempurnaan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Akhirnya, penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penulisan makalah ini, khususnya kepada dosen mata kuliah ini yang telah
memberikan petunjuk untuk mengerjakan makalah ini.
Matangglumpangdua, 25 Juni 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 2
C. Tujuan....................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................... 3
A. Teori Produksi dan Fungsi
Produksi......................................... 3
B. Fungsi Produksi dengan Satu Variabel..................................... 7
C. Fungsi Produksi dengan Dua
Variabel..................................... 8
D. Skala Produksi.......................................................................... 10
BAB III
PENUTUP.............................................................................. 11
A. Kesimpulan............................................................................... 11
B. Saran......................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis adalah kegiatan memproduksi
barang dan jasa untuk memuaskan konsumen dan pihak terkait (stakeholder)
lainnya, dalam rangka mencari laba. Dengan demikian, bisnis yang layak
dilakukan adalah bisnis yang menghasilkan laba.
Dalam kenyataan kehidupan
sehari-hari, ditemukan bahwa setiap usaha atau bisnis menyimpan tiga kemungkinan
yang dapat terjadi (all possible outcome), yaitu: Pertama laba, Kedua
impas, dan Ketiga rugi. Semua pelaku bisnis mengharapkan kemungkinan yang
pertama, namun peluang untuk timbulnya kemungkinan yang kedua dan ketiga selalu
terbuka. Bila dua hal terakhir yang terjadi, disebut dengan resiko bisnis.
Setiap perusahaan akan berusaha
untuk mendapat laba sebesar atau seoptimal mungkin. Untuk mencapai hal tersebut
perusahaan harus memperoleh pendapatan (income) sebesar mungkin, dan
menekan biaya (cost) sekecil mungkin, ini yang dikenal dengan persoalan
optimasi.
Pendapatan perusahaan berasal dari
penjualan. Selanjutnya, hasil penjualan yang diterima perusahaan berasal dari
produksi barang dan jasa yang dilakuaknnya. Dengan demikian, maka tinggi
produktivitas perusahaan semakin besar pendapatan, dan semakin tinggi efisiensi
proses produksi, semakin rendah biaya sehingga semakin besar laba yang didapat
perusahaan.
Kegiatan produksi menjamin
kelangsungan hidup masyarakat dan perusahaan. Oleh karena itu harus dilakukan
dalam keadaan apa pun baik oleh pemerintah maupun swasta. Namun produksi tidak
mungkin bisa berjalan bila tidak ada bahan yang memungkinkan untuk dilakukan
proses produksi itu sendiri. Untuk melakukan proses produksi memerlukan tenaga
manusia, sumber-sumber daya alam, modal, serta keahlian. Untuk melihat seluk
beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan
analisis ke atas berbagai aspek kegiatan memproduksinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1.
Apakah yang dimaksud dengan
Teori Estimasi Produksi dan Fungsi Produksi ?
2.
Bagaimanakah Fungsi
Produksi dengan Satu Variabel?
3.
Bagaimanakah Fungsi
Produksi dengan Lebih Satu Variabel?
4.
Apakah yang dimaksud dengan
Skala Produksi
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas
adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1.
Mengetahui Teori Estimasi Produksi dan Fungsi Produksi
2.
Mengetahui Fungsi Produksi
dengan Satu Variabel
3.
Mengetahui Fungsi Produksi
dengan Lebih Satu Variabel
4.
Mengetahui Skala Produksi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Estimasi Produksi dan Fungsi Produksi
Secara konsep,
produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu baik berupa barang, (seperti
pakaian, sepatu, makanan), maupun jasa (pengobatan, urut, potong rambut,
hiburan, manajemen). Dalam pengertian sehari-hari, produksi adalah mengolah
input, baik berupa barang atau jasa, manjadi output berupa barang atau
jasa yang lebih bernilai atau lebih bermanfaat.
Teori produksi
merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut
keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas
alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi
yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan
keuntungan yang maksimal.
Seperti tersirat di atas, teori dan faktor produksi di
butuhkan untuk melakukan, atau menghasilkan produksi. Kedua hal tersebut
diperlukan pengambilan keputusan atau mengetahui bagaimana mengolah
faktor-faktor produksi secara optimal, sehingga menghasilkan produksi yang juga
optimal.
Teori produksi adalah prinsip ilmiah dalam melakukan
produksi, yang meliputi :
1.
Bagaimana memilih
kombinasi penggunaan input untuk menghasilkan output dengan produktivitas danefisiensi tinggi.
2.
Bagaimana menentukan
tingkat output yang optimal untuk tingkat penggunaan input
tertentu.
3.
Bagaimana memilih
tekhnologi yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan.
Fungsi Produksi
Seperti disinggung
di muka, dalam melakukan analisis terhadap berbagai fenomena ekonomi juga perlu
dipahami fungsi-fungsi dalam ekonomi. Dengan demikian, maka fungsi produksi ini
di tunjukkan dalam bentuk matematis antar faktor-faktor (input) produksi
dengan keluaran (output) produksi. Penggunaan fungsi produksi ini akan
membantu para pengambil keputusan produksi. Penggunaan fungsi produksi ini akan
membantu para pengambil keputusan produksi, untuk mengetahui
bagaimana mengolah faktor-faktor produksi secara optimal, sehingga menghasilkan
produksi yang juga optimal. Oleh karena itu,maka fungsi produksi (Q) dapat di
rumuskan sebagai berikut :
Q = f (K L R T)
|
Q : Quantity (jumlah barang yang
dihasilkan)
f : Fungsi (simbol persamaan
fungsional)
K : Capital (modal atau sarana yang
digunakan)
L : Labour (tenaga
kerja)
R : Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan
kewirausahaan)
Q adalah
output, sedangkan K, L, R, dan T merupakan input. Besarnya jumlah output yang
dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat
ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input C(modal), L
(tenaga kerja) dan R(sumber daya alam) ataupun meningkatkan T(teknologi). Untuk
memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang
lebih efisien.
Kegiatan
produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling
memengaruhi, yaitu :
- Berapa output yang harus diproduksi; dan
- Berapa input yang akan dipergunakan.
Dengan demikian,
yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat
antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai
akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak
bebas. Input produksi dikenal juga dengan faktor-faktor produksi, dan ouput
produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.
Output dari
suatu produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi atau akibat dari input.
Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan tergantung pada jenis/macam
dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan menyebabkan
terjadinya perubahan pada output.
1.
Jangka Waktu
Produksi
Untuk
menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian
input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan
kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang.
Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka
pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed
input).
Dalam jangka
pendek tersebut perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang
dianggap tetap. Faktor produksi yang
dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan
perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi
dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam jangka panjang
perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi di pasar.
Dalam ekonomi,
konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat satu input
yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana
seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan
periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan
perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin
jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.
Jangka waktu
dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
a.
Jangka Pendek (short run). yaitu
jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan, namun input tetap tidak
dapat disesuaikan.
Produk Total
Adalah jumlah
total yang diproduksi selama periode waktu tertentu. Produk total akan berubah
menurut banyak sedikitnya faktor variabel yang digunakan. Kurva produksi atau
Total Physical Production Function (TPP) adalah kurva yang menunjukkan
hubungan produksi total dengan satu input variabel sedangkan input-input
lainnya dianggap tetap. Notasi penulisan kurva produksi adalah sebagai berikut:
TPP = f(X)
di mana :
TPP = output total
X = jumlah input variabel yang
digunakan.
Jika hanya satu
macam input variabel yang digunakan pada kasus produksi ini yaitu tenaga kerja
(L), maka dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
di mana :
Q = tingkat output
L = jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Produksi
Rata-Rata
Produksi
rata-rata adalah total produksi dibagi dengan jumlah faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Jadi, produksi rata-rata adalah
perbandingan output faktor produksi (output-input ratio) untuk setiap
tingkat output dan faktor produksi yang bersangkutan (Sudarman, 1997: 126).
AP = Q/L
|
Produktivitas Marginal
Produktivitas marginal atau Marginal
Physical Product(MPP) adalah tambahan kuantitas output yang dihasilkan
dengan menambah satu unit input itu, dengan menganggap konstan seluruh input
lainnya (Nicholson, 2002: 161).
MPPL = = =
b.
Jangka Panjang (long run)
merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel
maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.
B. Produksi dengan Satu Variabel
Dalam teori
produksi yang menggunakan satu variabel ini terdapat sebuah hukum yang disebut
The Law Diminshing of Return yang dipopulerkan oleh David Ricardo, yang
bunyinya sebagai berikut.
“Jika faktor produksi
yakni tenaga kerja ditambah kuantitasnya, maka hasil produksi total akan
mengalami kenaikan. Jika penambahan terus dilakukan, maka penambahan total
produksinya akan mencapai titik maksimum dan Produksi dengan satu variabel
kemudian menurun hingga mencapai angka negatif”
Dengan
mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya
satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya
dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
Persamaan
produksi ini menjadi sangat sederhana karena hanya melibatkan tenaga kerja
untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor
produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya
jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat
produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.
Sebenarnya
sangat jarang bahkan tidak ada proses produksi yang hanya menggunakan satu
faktor produksi variabel. Pengertian produksi dengan satu faktor produksi
variabel adalah pengertian analisis jangka pendek, dimana ada faktor produksi
yang tidak dapat diubah. Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel,
dan lainnya tetap biasanya berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin
berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah terus, maka output
semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin
besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap. Dan bila hal ini
dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan
faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah
yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan
digarap secara terus menerus.
C. Produksi dengan lebih dari Satu
Variabel
Jika factor
produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal
atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Q = f(L, C)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah
dengan merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai
dua alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya.
Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau
menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.
Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua
faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa
antara tanah dan tenaga kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi
(perkecualian, dengan teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena
memerlukan waktu yang relative lama lama). Yang paling mudah dikombinasikan
adalah antara faktor produksi TK dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen
tentu saja diperhadapkan pada bagaimana menggunakan faktor produksinya secara
efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha
mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input tersebut.
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang
diberi nama isoquant curve(biasanya disebut isoquant
sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut
disebut isoqost (biaya sama).
1.
Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant Curve disebut
juga Isoproduct Curve atau Equal Product Curve adalah
kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk
menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Atau dapat juga
dikatakan suatu kurva yang menunjukkan semua kombinasi fungsi produksi
yang mungkin secara fisik dapat menghasilkan sejumlah output tertentu. Bentuk
kurva isoquant bermacam-macam, bisa linier apabila kombinasi antara
input tersebut akan memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya
berubah, dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference).
Sifat-sifat Isoquant adalah :
a.
Mempunyai kemiringan
negative
b.
Cembung kearah titik
nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.
c.
Menurun dari kiri atas
kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya
lain.
d.
Semakin ke kanan
kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
e.
Kemungkinan bisa saling
berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis
barang dengan input yang sama.
2. Isocost (Garis Biaya Sama)
Isocost adalah suatu
kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen dalam rangka
berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isocost
membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost
nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin
kecil isocost semakin kecil hasilnya.
Kurva isocost dapat berslope negatif dan
positif. Negatif apabila ada penambahan satu unit input akan
menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain
dikurangi maka akan menyebabkan input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian
kuva isocost dapat berslope positif, yaitu hanya sebagai pemuasan
kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya tidak efisien,
karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga
bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
D. Skala Produksi (Production Scale)
Seperti
tergambar pada kurva produksi, skala produksi adalah gambaran mengenai arah
atau kecendrungan (Trend) dari hubungan antara pengguna input dengan
output yang dihasilkan. Ada tiga jenis skala produksi, yaitu :
- Skala produksi yang meningkat (increasing
return to scale) adalah skala produksi dengan arah (trend) yang
meningkat. Skala produksi yang meningkat ini di tunjukkan oleh lebih
besarnya persentase peningkatan output dibandingkan dengan persentase
peningakatan penggunaan input.
- Skala produksi yang tetap (constant
return to scale) adalah skala produksi dengan arah (trend) yang
tetap atau sama. Skala produksi yang tetap atau sama ini di tunjukkan
kesamaan persentase peningkatan penggunaan input
- Skala produksi yang menurun (decreasing
return to scale) adalah skala produksi dengan arah (trend) yang
menurun. Skala produksi yang menurun ini ditunjukkan oleh lebih kecilnya
persentase peningkatan output dibanding dengan persentase peningkatan
penggunaan input
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori produksi
merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut
keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas
alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi
yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan
keuntungan yang maksimal.
Penggunaan
faktor-faktor produksi secara efisien terutama
yang berasal dari sumber daya bertujuan untuk menjaga keseimbangan
alam. Penentuan upah harus didasarkan pada
beberapa kriteria seperti kebutuhan hidup,
produktivitas dan kemampuan perusahaan.
B. Saran
Setiap
kegiatan produksi hendaknya ditujukan untuk
meningkatkan manfaat dari suatu materi. Produksi harus memerhatikan tata
cara dan prosedur agar proses produksi dapat berjalan lancar dan
menguntungkan. Dan ada
target-target tertentu yang harus dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnadi, Kusdi Raharjo, Rudi Zaedah, Ekonomi Mikro
pendekatan akuntansi, Univ. Brawijaya, Malang, 1997,
Nopirin, Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE,
UGM, Yogyakarta, 2000,
Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta :
2007),
Comments
Post a Comment