Skip to main content

Soal dan jawaban UTS Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan


Soal dan jawaban  UTS Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan

  1.    Jelaskan alasan saudara mengapa pentingnya mempelajari mata kuliah pengelolaan pendidikan serta kaitannya dengan bidang studi yang sedang saudara tempuh ?
  2.     Berikan penjelasan saudara yang disertai contoh berkaitan dengan fungsi dan prinsip pengelolaan sekolah!
  3.     Jelaskan beserta contoh komponen-komponen yang terkandung dalam hierarki perencanaan pengelolaan pendidikan (9 komponen)!
  4.      Jelaskan macam-macam tipe kepemimpinan yang saudara pahami kemudian tipe kepemimpinan mana yang seharusnya dimiliki oleh seorang pendidik? Berikan penjelasan dari pendapat saudara ?
  5.       Uraikan penjelasan saudara tentang fungsi dan tujuan dari supervisi yang tepat dilaksanakan oleh supervisor dalam dunia pendidikan!

JAWAB
1.   Menurut saya tujuan mempelajari mata kuliah pengelolaan pendidikan tidak akan lepas dari tujuan pendidikan nasional, yaitu  bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Peter F Drucker (1997: 5) mengatakan bahwa “pentingnya mempelajari pengelolaan pendidikan agar dunia pendidikan dapat mencapai tujuannya efektif dan efisien”. Sebagai mahasiswa yang tidak terlepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan bidang keilmuan. Kita seharusnya dapat mempelajari Ilmu pengelolaan pendidikan dengan baik. Hal ini bertujuan supaya kita dapat mengatur, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan segala sesuatu yang kita geluti sebagai seorang pendidik di masa depan.

2.      Fungsi pengelolaan sekolah adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam pengelolaan sekolah terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya, antara lain fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pelaksanaan (actuating) dan fungsi pengendalian (controlling) (Sumidjo dan Soebedjo, 1986: 2-4).
Contoh berkaitan dengan fungsi dan prinsip pengelolaan sekolah yaitu : “Mengingat begitu luasnya kajian pengelolaan sekolah maka dalam contoh kasus ini kita menganalisis perencanaan dalam aspek perencanaan sumber daya manusia yang akan mengambil kasus di Pesantren Al-Kautsar Kota Medan. 
Satu catatan penting yang telah direncanakan oleh Buya (panggilan Kyai di Kota Medan) untuk meningkatkan kualitas, dan kualitas kinerja staf pengajar di pesantrennya. Berdasarkan wawancara, Buya mengatakan bahwa setiap Ustadz (pengajar) di pesantrennya direkrut langsung dari pesantren-pesantren yang ada di Jawa. Sistem perekrutan didasarkan relasi Buya dengan kyai-kyai pesantren yang ada di Jawa. Dikarenakan Buya merupakan ketua komunikasi pengelola pesantren maka bukan hal sulit untuk memperoleh pengajar berkualitas yang diinginkannya. Menurut Buya, bahwa jika untuk tenaga pengajar di pesantren dia masih sangat yakin itu bisa diperoleh dari hasil didikan di pesantren-pesantren di Pulau Jawa.  Perencanaan perekrutan dan penilaian kinerja pengajar sangat jelas masih dikendalikan oleh Buya. Setelah beberapa bulan menjalankan masa uji coba di pesantren, maka Buya akan memberikan evaluasi apakah staf pengajar memiliki kinerja yang baik atau tidak. Jika tidak maka tidak dilanjutkan, jika memiliki kinerja yang baik maka akan dilanjutkan, bahkan bisa diberikan posisi yang strategis.”
Prinsip-prinsip pengelolaan sekolah menurut prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol (1841 - 1918) adalah seorang pelopor manajemen modern, ada 14 prinsip, yaitu :
(1)               Pembagian Kerja (Difision of Labor)
Pembagian kerja di sekolah harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah, tujuannya agar terjadi spesialisasi. Semakin seseorang mengkhususkan kerja sesuai keahliannya,semakin efesien dan efektif.
(2)               Otoritas/Wewenang (Autority)
Para guru yang dijadikan mitra kerja sama oleh kepala sekolah sesuai keahliannya harus diberikan keleluasaan dalam bertindak, menyusun rencana kerja sebuah program, hingga pelaksanaannya sampai memperoleh hasil yang optimal. Jika terjadi kekurangan-kekurangan, dilakukan evaluasi untuk mengumpulkan masukan, saran dan pendapat demi perbaikan di masa datang. 
(3)               Disiplin (Discipline)
Semua orang yang terlibat dalam organisasi sekolah harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu atau tata tertib sekolah. Kedisiplinan yang efektif itu harus dimulai dari kepala sekolah, selanjutnya para guru dan karyawan akan merasa malu jika dirinya tidak disiplin.
(4)               Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Di sekolah, peranan kepala sekolah merupakan top leader  , satu-satunya orang  yang paling bertanggung jawab akan maju mundurnya pengelolaan sekolah. Terkadang kekacauan komunikasi muncul disebabkan karena kurang tegasnya kepala sekolah dalam memberikan komando dan kurang menguasai/memahami  permasalahan yang sedang terjadi. Apalagi, jika ada guru lain yang memposisikan diri menjadi komando bayangan.
(5)               Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Setiap tugas dan pekerjaan di sekolah harus dilakukan dengan cara terfokus. Satu program tuntaskan dulu sebelum menggarap pada program yang lain. Dalam hal ini penting sekali dilakukan penjadwalan target pencapaian untuk setiap program kerja.
(6)               Mengutamakan Kepentingan Bersama di atas Kepentingan Pribadi
Perlu disusun skala prioritas ketika merencanakan setiap pekerjaan. Tugas utama pengelola sekolah adalah mendidik peserta didik, jadi tidak terjadi campur aduk dengan kepentingan lainnya yang bersifat pribadi. Termasuk penggunaan segala fasilitas milik sekolah tidak dilakukan secara sewenang-wenang.
(7)               Pemberian Upah
Kedudukan seorang kepala sekolah, guru dan karyawan tetap di tengah-tengah masyarakat dipandang sebagai kelompok ekonomi menengah ke atas. Apalagi dengan program sertifikasi guru dalam jabatan kini sedang direalisasikan oleh pemerintah, maka pihak sekolah tinggal konsentrasi kerja yang lebih giat.
(8)               Pemusatan
Secara organisasi kedudukan kepala sekolah merupakan penanggung jawab segala kegiatan yang terjadi di sekolah. Namun demikian setiap permasalahan yang dipertanggung-jawabkan itu diawali dengan proses musyawarah dengan para guru.

(9)               Jenjang Jabatan
Ada pembagian tugas di sekolah, sebagaimana yang kita maklum ada beberapa guru yang memegang jabatan penting di bawah jabatan kepala sekolah. Dimulai dari wakil kepala sekolah, kepala Laboratorium, Kepala Perpustakaan, wali kelas, bagian TU, dsb.
(10)           Tata Tertib
Rambu-rambu yang berlaku bagi semua subyek pendidikan di sekolah. Tata tertib tidak hanya diperuntukan bagi murid-murid, para guru juga memiliki tata tertib tersendiri. Hanya saja penerapannya mungkin yang berbeda, supaya tata tertib ini tidak diindikasikan sebagai sebuah pengekangan yang bersifat kaku.
(11)           Kesamaan
Kepala sekolah, guru, staf dan karyawan pada prinsipnya sama-sama melakukan pengabdian. Hanya kesempatan, jabatan dan nasib saja yang berbeda.
(12)           Kestabilan Staff 
Memimpin atau menyuruh orang dewasa harus penuh dengan pertimbangan psikologis. Jadi, seorang kepala sekolah jika harus mengingatkan bawahannya harus dengan cara bervariasi, untuk menghindari ketersinggungan yang mengakibatkan menurunnnya semangat kerja.
(13)           Inisiatif 
Lebih baik memberi kail dari pada memberi ikan. Istilah ini jika diterapkan dalam kebijakan berorganisasi akan menumbuhkan daya kreatifitas semua pihak.
(14)           Semangat Korps
Menggalakan semangat kerja kelompok dapat menimbulkan rasa persatuan dan kesatuan yang kokoh.

3.      Komponen-komponen yang terkandung dalam hierarki perencanaan pengelolaan pendidikan yaitu :
(1)   Merumuskan visi dan misi organisasi meliputi rumusan umum filosofi dan tujuan,
(2)   Mengembangkan profil organisasi yang mencerminkan kondisi internnya,
(3)   Menilai lingkungan eksternal organisasi meliputi pesaing dan faktor kontekstual,
(4)   Menganalisis alternatif strategi dengan menyesuaikan sumber daya yang dimiliki dengan lingkungan eksternal,
(5)   Mengidentifikasi setiap alternatif strategi untuk menentukan strategi mana yang paling sesuai visi dan misi organisasi,
(6)   Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum,
(7)   Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek,
(8)   Mengimplementasikan pilihan strategik dengan cara mengalokasikan sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas, struktur, teknologi, dan sistem imbalan,
(9)   Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan yang akan datang.
(Sumber : Mpilovers. 2012. Manajemen strategik dalam Pendidikan. di http://mpilovers2010.blogspot.com/ 2012/ 03/manajemen-strategik-dalam-pendidikan.html diakses pada 19 Juni 2019)
Contoh :
Seorang pendidik yang akan melaksanakan tugas pengelolaan pendidikan sudah harus menyiapkan visi-misi yang akan dilaksanakan. dia juga sudah mempelajari dan menguasai lingkungan tempat dia bekerja dan sudah memikirkan strategi dan solusi apa yang akan dilakukan ketika menemukan permasalahan ketika menjalaninya. Sampai pada akhirnya dia akan mengevaluasi semua kinerjanya untuk memperbaiki beberapa kesalahan yang dilakukannya.

4.      Berikut ini 5 tipe seorang pemimpin yang harus kita ketahui yaitu :
1)      Tipe leader otokratis
Leader tipe ini sebagai penguasa tertinggi mempunyai otoriter atau kekuasaan dalam mengambil ke putusan tanpa adanya kritik yang mempengaruhi kebijakannya.
2)      Tipe militeristik
Menerapkan sistem militer pada saat menjadi pemimpin dengan tuntutan kedisiplinan yang tinggi.
3)      Tipe peternalistis
Pemimpin yang punya kadar kebapakan tinggi. Biasanya pemimpin yang seperti ini akan memperlakukan bawahan seperti orang yang tidak tahu apa-apa, tidak membiarkan bawahannya mengambil keputusan sendiri, tidak memberi kesempatan bawahan untuk berkreasi, terkadang bersikap berlebihan saat harus melindungi bawahannya dan sering bersifat serba tahu.
4)      Tipe kharismatik
Pemimpin ini dengan tipe ini mempunyai daya tarik yang begitu besar sehingga tanpa diminta bawahannya akan memberikan penghormatan. Para ahli belum mampu menyimpulkan mengapa orang bisa dikatakan sebagai pemimpin yang berkharismatik, namun hal yang diyakini adalah karena seorang pemimpin mempunyai kepribadian yang baik, serta mendapat suatu karunia dari sang maha pencipta.
5)      Tipe laissez faire
Pemimpin yang membebaskan bawahannya melakukan hal sesuka hati nuraninya asalkan tujuan bersama dapat tercapai, hal ini karena anggapan bahwa organisasi akan berjalan dengan sendirinya.
6)      Tipe demokratis
Leader yang memberikan kebebasan pada anggotanya untuk berpendapat, menyampaikan aspirasi, mengembangkan bakat dan mempertimbangkan musyawarah untuk menetapkan suatu kebijakan kepada bawahannya.
Menurut saya yang paling cocok sebagai pendidik adalah tipe pemimpin berkharismatik karena dari tipe ini kita melihat bahwa visi dan misi dapat tersampaikan secara jelas, leader dapat memberikan semangat pada bawahan untuk bekerja lebih keras tanpa adanya pemaksaan, pengikut atau bawahan yang cenderung setia karena rasa nyaman yang diberikan, dan pemimpin semacam ini sudah bisa menyadari kelebihannya.
(Putri Lasim. 2017. Tipe Pemimpin yang Harus Kamu Ketahui. di https://www.jagoanhosting.com/blog/6-tipe-seorang-pemimpin-yang-harus-kamu-ketahui/ diakses pada 19 Juni 2019)

5.      Fungsi dan tujuan dari supervisi yang tepat dilaksanakan oleh supervisor dalam dunia pendidikan yaitu :
Fungsi:
a.       Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan kepada siswa.
b.      Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran  Lebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi
c.       Fungsi Membina dan Memimpin
Tujuan:
Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit yaitu dari supervisi pendidikan yaitu :
a.       Meningkatkan mutu kinerja guru
·         Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut
·         Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
·         Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerja sama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
·         Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
·         Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
·         Menyediakan sebuah sistem yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
·         Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
b.      Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
c.       Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
d.      Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
e.       Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
(Sumber : Sanjaya Yasin. 2011. Supervisi Pendidikan.  di http://www.sarjanaku.com/2011/05/supervisi-pendidikan.html diakses pada 19 Juni 2019)
DAFTAR PUSTAKA :
Mpilovers. 2012. Manajemen strategik dalam Pendidikan. di http://mpilovers2010.blogspot.com/ 2012/ 03/manajemen-strategik-dalam-pendidikan.html diakses pada 19 Juni 2019
Peter F. Drucker dalam Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana, 2008)
Putri Lasim. 2017. Tipe Pemimpin yang Harus Kamu Ketahui. di https://www.jagoanhosting.com/blog/6-tipe-seorang-pemimpin-yang-harus-kamu-ketahui/ diakses pada 19 Juni 2019
Sanjaya Yasin. 2011. Supervisi Pendidikan.  di http://www.sarjanaku.com/ 2011/05/supervisi-pendidikan.html diakses pada 19 Juni 2019

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH PENGETAHUAN DASAR KOMPUTER

PENGETAHUAN DASAR KOMPUTER DISUSUN OLEH:               NAMA              :                NPM                  :                MK                    : APLIKASI KOMPUTER               DOSEN             :                                       , M.Kom            ...

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA TK AL- REZA

LAPORAN OBSERVASI DAN WAWANCARA TK AL- REZA DISUSUN OLEH: NAMA              :          NPM                 :          DOSEN             :           PRODI              :         PG-PAUD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN 2019 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warohmatullahi wabaraokatuh Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga dapat melaksanakan observasi dan menulis laporan hasil observasi tepat pada waktunya. Dan ucapan terimakasi...

STUDI KASUS MISKOMUNIKASI ANTARA PIMPINAN DAN KARYAWAN PT CAHAYA MITRA UTAMA

STUDI KASUS MISKOMUNIKASI ANTARA PIMPINAN DAN KARYAWAN PT CAHAYA MITRA UTAMA DISUSUN OLEH : NAMA            :  NPM                :  MK                  : KEPEMIMPINAN PRODI            : ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN 2019 Studi Kasus : Miskomunikasi antara pimpinan dan karyawan PT Cahaya Mitra Utama Miskomunikasi adalah salah satu akibat dari proses komunikasi yang tidak bisa diterima baik oleh kedua pihak, yang menyebabkan tujuan atau misi dari komunikasi tersebut tidak tercapai. Miskomunikasi biasa terjadi pada komunikasi antara kedua pihak. Miskomunikasi biasanya dikarenakan salah satu pihak tidak mengerti de...