Bireuen-
Memasuki tahun 2015 kondisi perekonomian masyarakat semakin menurun. Hal ini
ditandai dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menyebabkan
kenaikan harga sembako semakin melonjak. Beberapa penjual di Toko kelontong pasar
lama Matangglumpangdua yang ditemui media ini kamis (19/02/15) mengeluhkan hal yang sama.
“Keadaan
pasar sangat sepi hampir setiap hari. Kalau memang ramai paling-paling hanya
pada hari meugang menjelang puasa dan hari raya. Hari pekan saja pembelinya
sepi.” Ujar Roby (25) yang merupakan alumni Universitas Almuslim ini di
sela-sela wawancara. Penghasilan yang didapat perhari hanya berkisar antar 300 ribu hingga 2 juta
perhari.
Masih
menurut Roby, kondisi perekonomian
seperti ini sudah berlangsung semenjak pertama ia mulai berjualan. Hal yang
sama juga dirasakan oleh Susanti (30), warga desa Paya Cut ini mengatakan
permasalahan utama yang dihadapi saat ini yaitu persoalan dana.
“Saat
pertama berjualan pada tahun 2002 dulu toko kami maju pesat, penghasilan kami
bisa mencapai hingga 6 juta perhari. Hal ini sangat jauh berbeda dengan
sekarang. Hasil penjualan sekarang hanya pas-pasan untuk mecukupi keperluan
hidup sehari-hari.” komentar Saiful (40)
yang telah berjualan selama 14 tahun di toko kelontong. Ayah 3 anak ini
merasakan perbedaan yang sangat besar selama ini. (NH)
Comments
Post a Comment