Sang
Pelangi
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, perasaan baru kemarin aku disekolahkan oleh orang tuaku di Sekolah Dasar. Tetapi hari ini aku telah mengenakan baju toga berdiri tegak disini menyambut hari kelulusanku pada sebuah universitas terkemuka. Hidup baru akan segera dimulai. Rasa bahagia yang luar biasa tak terlukiskan melihat kilatan rasa bangga dimata orang tuaku.
Meskipun
belum atau bahkan takkan pernah bisa membalas jasa mereka yang telah
menyayangiku selama ini, setidaknya aku bisa membahagiakan mereka di usia
senjanya kini. Tidak sia-sia perjuanganku, menampik rasa lelah dan putus asa
yang terkadang muncul membuatku mati-matian harus memotivasi diri sendiri agar
tidak goyah mengejar mimpi. Hari ini semuanya membuahkan hasil yang nyata, aku
lulus dengan predikat cumlaude. Tentu hal ini membuatku tidak repot-repot lagi
memikirkan pekerjaan. Aku diminta untuk mengabdi kembali pada universitas
tercinta ini bahkan dikuliahkan kembali untuk memperoleh gelar master ke negeri
kangguru. Sesuatu yang sangat aku impikan di malam-malam panjangku belakangan
ini.
“You’re
so amazing ! Aku bangga pernah berkesempatan menjadi pendidikmu.” Begitulah
komentar salah satu guru besar yang bertugas jadi dosen pembimbingku selama
ini.
Melihat orang
tuaku menghapus sisa air matanya karena terharu, saat itulah aku terisak.
Hampir saja aku tidak bisa menguasai diri. Tiba-tiba saja aku teringat ketika
dulu aku sering marah dan kesal saat mereka melarangku terlalu banyak bermain
dan banyak hal lain yang terkadang membuat mereka terluka karena tingkah dan
ucapanku. Padahal semua itu mereka lakukan demi kebaikanku yang baru aku
rasakan hari ini.
Usai
acara, langsung saja aku berhamburan kepelukan mereka, mencium tangan mereka
dengan khidmat, ada ratusan kata yang ingin ku ungkapkan sebagai rasa terima
kasihku tiba-tiba kelu, tersangkut di tenggorokanku. Aku menangis,
Sekarang
aku semkin mempercayai ucapan Ayah dulu, “ Pelangi takkan pernah muncul tanpa
diawali dengan lahirnya hujan dan ditutup dengan munculnya cahaya matahari.
Sehingga terjadilah pembiasan yang menghasilkan keindahan pelangi”
Nurul Hidayati
Penulis adalah Mahasiswa FKIP Universitas Almuslim
dan anggota Lembaga Pers Mahasiswa Suara Almuslim (LPM SA)
Comments
Post a Comment