Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

Cerpen : Dalam do'a

Meraih mimpi itu tidak semudah bermimpi. Adakalanya kita hanya bisa menelan pil pahit kenyataan bahwa mimpi itu tidaklah nyata dan tidak bisa kita nyatakan. Tapi mimpi tetaplah mimpi, kita membutuhkanya untuk bisa bertahan melawan arus kehidupan ini. Aku percaya, semua berawal dari mimpi. Bahkan mendampingi hidupnya saat ini juga merupakan sebuah mimpi indah dalam tidur panjangku belasan tahun yang lalu. Ketika aku hanyalah seorang abege labil yang masih menggunakan seragam putih-biru (SMP). Bukan hal yang mudah memang, aku hanya bisa melihat dia dari kejauhan. Mendayung sepeda phoenix kesayangannya menuju sekolah. Dia lelaki terhebat di mataku dan aku bagai si punguk mengharapkan bulan. He's peefect. Tapi harapan itu muncul ketika dia telah lulus SMA. Sore itu dalam lembayung senja yang merenggut cahaya matahari bergantikan rembulan, dia tersenyum untuk pertama kali padaku. Sekilas lalu. Tapi sampai hari ini aku masih bisa merasakan hatiku terasa menghangat dan kupu-kupu ...

Tanoeh Rencong, Cukup sudah kau usik !

sumber : www.google.com Entah apa modusnya, Entah bagaimana kronologisnya, Aceh kembali bergejolak. Rakyat Aceh kembali dibayangi rasa was-was. Tidak cukupkah puluhan tahun silam nanggroe ini dipenuhi gejolak perang yang menyakitkan? Tidak adakah yang peduli trauma aneuk nangroe yang belum sembuh total. Luka itu masih ada. Masih basah dan bernanah. Apa yang diinginkan dari T anoeh Rencoeng ini? Haruskah kita kembali ke masa-masa kelam itu? Siapapun provokator yang menyebabkan kedamaian Aceh terusik, sadarlah negeri ini sudah cukup terluka. Harapan kami rakyat biasa tidaklah muluk-muluk. Kami tidak berharap mendapat jatah kursi di dewan legislatif, kami tidak butuh rumah dinas megah yang kalian tempati ataupun mobil berplat merah yang kalian kendarai. Kami hanya butuh kedamaian, kami bebas bertemu anggota keluarga kami dan pergi kemana saja tanpa takut nyawa kami melayang tiba-tiba. Tidak perlu merdeka dan memiliki negeri sendiri, asalkan kami mampu mencari makan d...

Resah

RESAH Oleh : Nurul Hidayati             Ketika engkau diam, duniaku seakan berhenti berputar. Waktu seakan enggan bergerak. Malam yang kulalui terasa beribu-ribu jam lebih panjang dari biasanya. Aku jadi serba salah. Seandainya aku bisa, aku akan mengubah kecepatan rotasi bumi secepat kecepatan cahaya agar hari esok lekas datang. Agar engkau tak lagi diam dan membuatku bernafas lega lagi.              Sudah berjam-jam aku tunggu kabar darimu hari ini tapi tak juga lekas ada. Sudah sekian banyak pesan yang kukirim tak kunjung kau balas. Ada apa dengan dirimu? Marahkah engkau? Tapi kenapa? Sakitkah engkau? Kenapa kamu tidak kasih kabar? Aku bingung ada apa sebenarnya denganmu. Kenapa tiba-tiba kamu jadi seperti ini.               “ sayang,  kamu lagi dimana? Kenapa kamu diamkan aku seperti ...

Problematika HAM Dibalik Kacamata Islam

Dalam dunia islam, pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) tentu berbeda dengan pengertian HAM yang selama ini kita pelajari. Selama ini, kita menganut pengertian HAM yang dijabarkan oleh orientalis barat. Sehingga nilai-nilai islam menjadi tersamarkan. Hukum-hukum jinayah yang diterapkan islam selama ini dianggap   melanggar HAM sehingga dihilangkan penggunaannya. Selama ini kaum muslimin tidak konsisten mempertahankan teori-teori HAM seperti yang telah dijelaskan dalam Al Quran dan Hadits nabi. Hal ini menyebabkan sebagian kaum muslimin justru mengadopsi istilah HAM yang dijelaskan Kaum Barat. Sehingga tidak jarang, negara-negara yang menerapkan hukum islam secara kaffah dianggap sebagai pelanggaran HAM dan dikecam diseluruh penjuru dunia.   Islam dianggap sebagai agama yang keras dan identik dengan terorisme. Lalu bagaimanakah pandangan islam yang sebenarnya terhadap Hak Asasi Manusia ini? Dimata Islam, semua manusia bernilai sama yang membedakannya hanyalah keta...

Sepi Pembeli, Pendapatan Pedagang Menurun

Bireuen- Memasuki tahun 2015 kondisi perekonomian masyarakat semakin menurun. Hal ini ditandai dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menyebabkan kenaikan harga sembako semakin melonjak. Beberapa penjual di Toko kelontong pasar lama Matangglumpangdua yang ditemui media ini kamis (19/02/15)   mengeluhkan hal yang sama. “Keadaan pasar sangat sepi hampir setiap hari. Kalau memang ramai paling-paling hanya pada hari meugang menjelang puasa dan hari raya. Hari pekan saja pembelinya sepi.” Ujar Roby (25) yang merupakan alumni Universitas Almuslim ini di sela-sela wawancara. Penghasilan yang didapat perhari   hanya berkisar antar 300 ribu hingga 2 juta perhari.  Masih menurut Roby,   kondisi perekonomian seperti ini sudah berlangsung semenjak pertama ia mulai berjualan. Hal yang sama juga dirasakan oleh Susanti (30), warga desa Paya Cut ini mengatakan permasalahan utama yang dihadapi saat ini yaitu persoalan dana. “Saat pertama berjualan pad...

Sudahkah kita menjadi mahasiswa ?

Pernah saya bertanya-tanya, sebenarnya apa yang saya harapkan dari kehidupan yang saya jalani saat ini. Seperti yang diketahui semua orang, saat ini saya seorang mahasiswa yang aktif ikut dalam berbagai kegiatan organisasi. Saat ini saya menjadi anggota sebuah UKM pers yang ada dikampus saya, LPM Suara Almuslim. Tapi apa yang sudah saya lakukan selaku kewajiban saya sebagai mahasiswa saat ini ?   Menjadi mahasiswa organisasi memang banyak tantangan yang harus kami hadapi. Dimarahi orang tua karena hamper setiap hari saya habiskan dikampus, jadwal kuliah yang padat membuat saya keteteran membagi waktu antara kuliah dan organisasi. Sedikit saja salah, kuliah saya bisa terbengkalai. Tapi bukan itu yang ingin saya katakan disini. Menurut hasil pengamatan saya sampai hari ini, banyak mahasiswa yang aktif berorganisasi. Tetapi hanya sedikit yang saya temukan menjadi mahasiswa yang sebenarnya mahasiswa. Bisa dihitung jari mahasiswa yang bisa jadi Agent of Change   bagi m...